Kumpulan Puisi Indah
Puisi adalah karya sastra yang begitu indah, majas yang terkandung dalam karya yang satu ini mampu mengguncang setiap hati yang mendengarnya. Bagi kalian pecinta puisi, kali ini kami akan berbagi karya puisi yang bisa dijadikan untaian atau wakil perasaan yang sedang kalian alami saat ini
Bayang bayang
Bayang bayang kian berlalu, menutup
cerita guratan aksara yang kutulis,
pelangipun kian memudar, tersapu
habis oleh harapan.
menyisakan lembaran kelabu di ujung
penantian, betapa ingin aku
mengejarnya,
namun, di sisa semangatku detak
jantung seolah berhenti, denyut nadiku
berasa putus, terbawa oleh
kepalsuan dunia.
langit tak lagi berwarna, burungpun
engan bersuara, embun tak mampu
lagi menyejukkan hati yang kian
gersang, senandung burung bul bul
memilukan, meratapi bayang bayang
kepergian malam.
Aku terbaring tak berdaya.
Mulutku terkunci tampa suara
menyesali kepergian bayang bayang.
By. Nur Holis Abie
*******
Ketika waktu telah tiba.
Badan terletak tak berdaya, badan
lemah tak bertenaga, mulutpun
terkunci tampa suara, tatapa kosong
menerawang jauh, merenung diri
yang sudah berada di ambang pintu.
Butiran bening meloncat dari mata
yang kian sendu meratapi lembaran
lalu yang penuh dengan warna kelabu.
Ketika waktu itu telah tiba,
semua insan tiada berdaya, diam
terbungkam tampa suara, tak
bernafsu menangisi sanak keluarga,
yang ada hanya penyesalan diri
yang berlumur dosa.
By. Nur Holis Abie
**************
Petikan Senja
Mentari kian redup, awan merah
semburat menyebar kesegala penjuru
langit, semilir angin melambai
mengantar kepergian mentari.
Bintangpun ikut berpijak dari
peristirahatan, berkelip, menebar
menghias angkasa, ikut menerangi
setiap insan tuk menggapai asa.
Sayup sayup di ujung sana terdengar
senandung syahdu burung bul bul, yang
begitu gembira menyambut kedatangan
malam. Bulanpun tak mau kalah ikut
menyemarakkan seolah tak rela
membiarkan dunia dalam gulita.
By. Nur Holis Abie
**************
Terbungkam Dalam Sepi
Malam kian larut, marayap naik
mengejar sang waktu. Sepi, nyanyian
binatang malampun tak terdengar
lagi, ikut terbungkam dalam
kebisuan.
bulanpun tampak sedih menangis
bersembunyi di atas awan.
Sayup sayup terdengar tangisan
burung pungguk yang merindukan bulan.
Mendayu dayu begitu pilu, ibarat
nyanyian pujangga yang di besuk rasa
rindu.
By. Nur Holis Abie
Semoga suka dengan karya kami.
cerita guratan aksara yang kutulis,
pelangipun kian memudar, tersapu
habis oleh harapan.
penantian, betapa ingin aku
mengejarnya,
namun, di sisa semangatku detak
jantung seolah berhenti, denyut nadiku
berasa putus, terbawa oleh
kepalsuan dunia.
langit tak lagi berwarna, burungpun
engan bersuara, embun tak mampu
lagi menyejukkan hati yang kian
gersang, senandung burung bul bul
memilukan, meratapi bayang bayang
kepergian malam.
Mulutku terkunci tampa suara
menyesali kepergian bayang bayang.
Badan terletak tak berdaya, badan
lemah tak bertenaga, mulutpun
terkunci tampa suara, tatapa kosong
menerawang jauh, merenung diri
yang sudah berada di ambang pintu.
yang kian sendu meratapi lembaran
lalu yang penuh dengan warna kelabu.
terbungkam tampa suara, tak
bernafsu menangisi sanak keluarga,
yang ada hanya penyesalan diri
yang berlumur dosa.
Petikan Senja
semburat menyebar kesegala penjuru
langit, semilir angin melambai
mengantar kepergian mentari.
peristirahatan, berkelip, menebar
menghias angkasa, ikut menerangi
setiap insan tuk menggapai asa.
senandung syahdu burung bul bul, yang
begitu gembira menyambut kedatangan
malam. Bulanpun tak mau kalah ikut
menyemarakkan seolah tak rela
membiarkan dunia dalam gulita.
mengejar sang waktu. Sepi, nyanyian
binatang malampun tak terdengar
lagi, ikut terbungkam dalam
kebisuan.
bulanpun tampak sedih menangis
bersembunyi di atas awan.
burung pungguk yang merindukan bulan.
Mendayu dayu begitu pilu, ibarat
nyanyian pujangga yang di besuk rasa
rindu.